BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengajar merupakan
suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam menjalankan kewajiban mengajar pun
tentu saja seorang guru dituntut untuk menguasai materi yang diajarkannya.
Selain itu guru berperan aktif untuk mengelola kelas agar tercipta situasi yang
kondusif demi kenyamanan para siswanya belajar.
Seorang guru dalam
mengajar tentu saja harus berperan aktif untuk menghidupkan suasana kelas.
Seperti halnya untuk mengaktifkan para siswa dalam membentuk kelompok-kelompok
kecil untuk sebuah diskusi. Diskusi sebagai metode pembelajaran yang
mengharuskan siswa aktif berkelompok dan bekerjasama dengan teman sebayanya
tentu saja memerlukan bimbingan dari seorang guru. Dan di sini guru berperan
untuk mengarahkan dan membimbing diskusi dengan baik dan benar. Kemampuan guru
untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari oleh guru maupun calon
guru. Dalam makalah kami ini, kami hendak memaparkan mengenai membimbing
diskusi kelompok kecil.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
definisi dari diskusi kelompok kecil?
2.
Apakah tujuan dan
manfaat diskusi kelompok?
3.
Bagaimanakah cara
membimbing diskusi kelompok kecil?
4.
Apa keunggulan dari
diskusi kelompok kecil?
5.
Apa kelemahan dari
diskusi kelompok kecil?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui dan memahami
hakikat ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
2.
Mengetahui tujuan dan
manfaat dari kegiatan diskusi kelompok kecil.
3.
Mengetahui keunggulan
dan kelemahan dari diskusi kelompok kecil.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Diskusi Kelompok Kecil
Menurut
Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “Diskusi kelompok adalah suatu proses
percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap
muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman,
mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah”.
Depdikbud merumuskan
pengertian diskusi kelompok adalah siswa melaksanakan diskusi dalam
kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi
informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan (1985).
Diskusi
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian
diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
Diskusi
kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9
orang (idealnya 5-9 orang).
2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada
tekanan dan paksaan ) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling
berkomunikasi dengan yang lain.
3. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan
kerjasama antar anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan
sistematis, menuju suatu kesimpulan.
Dengan
memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang
teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan tujuan untuk mengambil keputussan atau memecahakan suatu
persoalan atau masalah.
Diskusi
dalam kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan karakteristik diskusi
pada umumnya, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Siswa dibagi kedalam
kelompok-kelompok kecil, ada pimpinan diskusi seperti guru atau salah seorang
teman dari siswa dalam kelompok tersebut.
Setiap
siswa dalam anggota kelompok masing-masing bebas tanpa ada tekanan dari pihak
manapun untuk turun rembung, menyumbang pendapat, saran, berbagi pengalaman,
untuk menghasilkan kesimpulan bersama atau terpecahkannya masalah yang
didiskusikan.
Membimbing
kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah satu keterampilan mengajar
yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa didorong untuk
belajara secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling
menghargai, dan berlatih bersikap positif. Melalui diskusi peran guru yang
dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan dengan sendirinya akan hilang.
Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat
memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.
Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai
melalui kegiatan diskusi terutama setiap individu dapat membandingkan
persepsinya yang mungkin berbeda dengan temannya yang lain, membandingkan
interpretasi maupun informasi yang diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan
diskusi yang dikembanghkan dalam pembelajaran setiap individu siswa dapat
saling melengkapi, memperbaiki, sehingga kekurangan-kekurangan dapat
dipecahkan.
B.
Tujuan
dan Manfaat Diskusi
Kegiatan
diskusi dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan kepada siswa membahas
suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa menagjukan pendapat,
saling tukar pemikiran untuk diperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang
dilakukannya. Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain :
1. Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling
menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2. Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara
bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Mendorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam
membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi
melalui kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan kemampuan
berfikirnya.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan
untuk beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi,
akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun
mencari solusi pemecahan.
C.
Langkah-langkah Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi dalam proses
pembelajaran termasuk ke dalam satu jenis metode pembelajaran. Setiap metode
pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses
pembelajaran secara aktif dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi)
pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu agar kegiatan agar kegiatan
diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan diskusi
tersebut harus memperhatikan atau mengikuti beberapa aspek berikut :
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.
Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan,
mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.
2. Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas,
menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Untuk
memperjelas setiap pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru
dapat melakukan hal-hal berikut :
a.
Menguraikan kembali
pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas dipahami oleh
seluruh peserta diskusi.
b.
Mengajukan pertanyaan
pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas ide atau pendapat
yang disampaikannya.
c.
Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang
disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih
memperjelas terhadap ide yang disampaikannya itu.
d. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang
dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah
disepakati. Setelah diperoleh informasi alasan-alasan dari masing-masing
berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda itu, maka selanjutnya pimpinan
diskusi dapat menindak lanjuti dengan mencapai kesepakatan terhadap hal-hal
mana saja yang disepakati bersama dan mana yang tidak disepakati secara
bersama, sehingga dari diskusi tersebut menghasilkan kesimpulan bersama.
e. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa
pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal,
memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik
yang penuh perhatian.
3. Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut
aktif turun rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh
guru atau pemimpin diskusi, anatara lain:
a.
Mengajukan pertanyaan
kunci yang menantang siswa untuk berpendapat atau mengajukan gagasan.
b.
Memberikan contoh atau
ilustrasi baik bersifat verbal maupun non verbal dimana melalui contoh atau
ilustrasi tersebut, menggugah siswa untuk berpikir.
c.
Menghangatkan suasana
diskusi dengan memunculkan pertanyaan yang memungkinkan terjadinya perbedaan
pendapat di antara sesama anggota kelompok.
d.
Memberikan perhatian
kepada setiap pembicara sehingga merasa dihargai dan dengan demikian dapat
lebih mendorong siswa untuk berpartisipasi memberikan pemikiran melalui forum
diskusi yang dilakukan.
4. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan
memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang
belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat
yang dikemukakan. Untuk mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota kelompok
dapat dilakukan hal-hal berikut :
a.
Memberi stimulus yang
ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan menyampaikan
pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan buah
pikirannya.
b.
Mencegah monopoli
pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara terlebih dahulu
memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk berbicara.
c.
Mendorong siswa untuk
merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi komunikasi
interaksi anatar semua perserta diskusi.
d.
Menghindari respon
siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat
mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
5. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam
menutup diskusi antara lain:
a.
Membuat rangkuman
sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari kegiatan
diskusi yang telah dilaksanakan.
b.
Menyampaikan beberapa
catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan, baik dalam
bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.
c.
Melakukan penilaian
terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti melalui
kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian ini
berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada
siswa terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
D.
Keunggulan Diskusi
Kelompok Kecil
Beberapa keuntungan
yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:
1)
Kelompok menjadi kaya
dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
2)
Termotivasi oleh
kehadiran teman
3)
Mengurangi sifat pemalu
4)
Anak merasa terikat
untuk melaksanakan keputusan kelompok
5)
Meningkatkan pemahaman
diri anak
6)
Melatih siswa untuk
berfikir kritis
7)
Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya
8)
Melatih dan
mengembangkan jiwa sosial pada diri siswa
E.
Kelemahan Diskusi
Kelompok Kecil
1)
Waktu belajar lebih
panjang
2)
Dapat terjadi
pemborosan waktu
3)
Anak yang pemalu
dan pendiam menjadi kurang agresif
4)
Dominasi siswa tertentu dalam diskusi
5)
Tidak dapat mencapai
tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran
Semua kekurangan
tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan guru
mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi
perhatian pada semua kelompok.
Diskusi kelompok
bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah. Diskusi
kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk
mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang
harus dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus
dihindari tersebut adalah :
1)
Topik diskusi
yang tidak sesuai dengan minat siswa.
2)
Terlalu mendominasi
diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban yang terlalu
banyak.
3)
Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4)
Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau
tidak relevan dengan apa yang sedang dibicarakan.
5)
Terlalu sering
menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya tidak
penting.
6)
Tidak memberi waktu
yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai tujuan diskusi.
7)
Tidak memperjelas atau
tidak mendukung pendapat siswa.
8)
Gagal menutup diskusi
dengan efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian Ketrampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu proses yang teratur dengan
melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang
optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil
keputusan.Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap toleransi;
Memupuk kehidupan demokrasi; Mendorong pembelajaran secara aktif, Menumbuhkan
rasa percaya diri.
Langkah-langkah
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil:Memusatkan perhatian peserta didik pada
tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik
yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.
Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas,
menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas.
Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang
dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah
disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan
beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh
verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat
peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa. Memberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing
semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum
berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang
dikemukakan. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi
B.
Saran
Seorang calon guru dan
seorang guru harus memilki ketrampilan dalam membimbing diskusi dalam kelompok
kecil. Diskusi dalam kelompok kecil seyogyanya dapat mengaktifkan siswa dan sikap
toleransi serta sifat sosial diantara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Asril, Zainal. (2012). Micro
Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.Jakarta: Rajawali
Pers
Ø
Sukirman, Dadang.
(2012). Micro Teaching Cet.2, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI.
Ø
Sukarni.
2010. Keterampilan Membimbing Diskusi, (Online).
Best Betting Sites in Australia | Baccarat & Slots | FEBCASINO
ReplyDeleteThe Best Online Betting Sites in Australia. Get 카지노 your Baccarat and Slots bonuses in the App Store, deccasino and try out the 바카라 사이트 best betting sites.